Di Indonesia, kemanapun kita pergi pasti mudah sekali menemukan beberapa jenis bisnis mulai dari bisnis makanan & minuman, bisnis retail (warung, indomaret, alfamart, dkk), dan juga bisnis laundry. Memang kesamaan dari ketiga jenis bisnis ini adalah hampir semua orang bisa memulainya dengan modal yang sangat ringan. Masing-masing jenis bisnispun juga memiliki banyak segmentasinya sendiri dari rumahan sampai premium.
Salah satu hal yang menjadi kesamaan dari ketiga jenis bisnis tersebut juga adalah mereka adalah bisnis yang menyediakan kebutuhan dasar. Sehingga, bisnis laundry menjadi sangat menarik dengan potensi yang besar tapi tentunya dengan kompetisi yang ketat juga. Dalam artikel ini, kami dari QnC Laundry dengan pengalaman kami sejak tahun 2010, ingin berbagi 9 tips yang akan membantu Anda dalam merintis bisnis laundry baru.
Key Takeaways
Lakukan riset dari sumber sebanyak mungkin
Pelajari model bisnis apa yang potensial dan sesuai dengan preferensi Anda
Pelajari apa yang Anda perlu siapkan untuk eksekusi model bisnis tersebut
Buat perencanaan persiapan setiap aspek dan eksekusi
Bersiaplah untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian pada bisnis Anda
1. Riset Model Bisnis yang Mau Digarap
Model bisnis laundry kiloan dapat dibagi menjadi 4 kategori besar. Namun, tentunya akan ada variasi dalam dan diantara setiap kategori sesuai dengan kondisi pasar, preferensi pengusaha serta kesiapan modal pengusaha. Berikut adalah penjelasan dan kelebihan serta kekurangan sekilas keempat kategori model bisnis tersebut:
1. Laundry Korporat
Bisnis laundry kiloan dengan model ini berfokus kepada klien korporat untuk menyediakan layanan B2B (Business to Business). Layanan ini bisa sangat bervariasi tergantung dengan kebutuhan klien mulai dari laundry linen hotel & restoran, seragam karyawan (kantor & pabrik), tunjangan karyawan kantor dan banyak lainnya. Anda bisa menawarkan layanan laundry hampir ke semua jenis usaha tentunya dengan memperhatikan kepentingan calon klien.
Kelebihan model laundry korporat adalah:
Omset lebih stabil. Umumnya kita bisa mengikat klien dengan perjanjian kerjasama sehingga omset umumnya lebih stabil walau lebih sulit akuisisi klien korporat dibandingkan pelanggan retail
Biaya operasional efisien. Karena omsetnya stabil dan umumnya besar, kita bisa memproduksi layanan laundry dalam skala yang besar dan dalam kuantitas stabil sehingga lebih mudah dalam memprediksi kuantitas dan kita bisa membeli bahan baku dengan jumlah banyak
Komplain umumnya lebih sedikit. Klien korporat umumnya tidak banyak komplain / mau dibandingkan dengan pelanggan retail